Monday, August 31, 2009

Minggu pertama di Preschool

Bulan Juni kemarin, tepat 3 tahun usia Jerome anakku. Kami memutuskan saatnya Jerome masuk sekolah, karena batas usia seorang anak untuk masuk preschool di Orchard Down Preschool adalah 3 tahun.
6 bulan sebelumnya, Jerome menghabiskan hari-harinya di daycare, dan melihat perkembangannya, sepertinya lebih baik kalau Jerome ke preschool daripada meneruskan daycare-nya.

Sebelumnya, ada begitu banyak kekhawatiranku sebagai seorang ibu. Aku khawatir Jerome akan menangis terus selama lebih dari seminggu, padahal seorang teman pernah bercerita kalau si anak masih menangis lebih dari seminggu maka si anak akan dipulangkan dan dianggap belum layak sekolah.

Kekhawatiran berikutnya, pengalaman waktu di daycare, Jerome gak pernah bilang ke babysitter-nya kalau Jerome mau pup. Akhirnya selalu pup di diapers padahal selain di daycare, Jerome gak pernah lagi pake diapers, bahkan ketika jalan-jalan keluar kota. Jerome sudah mampu menahan pis atau pup-nya sampai kami menemukan rest area atau rest room. Tapi di daycare, Jerome tak pernah memberitahu babysitter-nya kalau ada keinginan untuk pup. Padahal di daycare ini, anak sudah harus toilet trained, dalam arti, minimal si anak sudah bisa memberitahu gurunya kalau dia ingin pis atau pup, jadi gak kebablasan di celana.

Dua hal tersebut adalah kekhawatiran terbesarku yang membuatku uring-uringan beberapa minggu hingga Papap bolak balik berusaha menenangkanku dan bilang semua akan baik-baik aja. Masalahnya, kalau sampai Jerome "dikeluarkan" dari preschool itu karna dianggap belum layak, maka aku harus mencari preschool lain yg jelas lebih mahal dan lebih jauh. Orchard Down Preschool ini konon kabarnya paling murah di Urbana-Champaign, biayanya USD380.00 per month + uang pendaftaran USD50.00. Biaya itu untuk kelas full-day dari senin sampai jumat, dari jam 8.30 am sampai 3.00 pm plus ada additional activity khusus bagi penghuni Orchard Down, dari jam 3.00 - 5.30 pm. Lumayan banget kan? Jerome bisa main sepuasnya dari jam 8.30 am - 5.30 pm. Biaya itu memang murah....Kami pernah survey beberapa preschool, ada yang USD800/month...glek....bisa puasa senin kemis ntar...Selain itu, Orchard Down Preschool itu benar-benar sangat dekat dengan apartemen kami, hanya sepelemparan batu. Cukup berjalan kaki 2 menit.

Tanggal 24 Agustus 2009 adalah hari pertama Fall Semester, juga hari pertama preschool karena kegiatan di preschool ini disesuaikan dengan kegiatan kampus (Orchard Down Preschool adalah preschool milik kampus dan Orchard Down adalah kompleks apartemen bagi mahasiswa yang juga properti kampus). Kebetulan kuliahku jam 5 sore, maka aku punya kesempatan untuk menemani Jerome seharian di hari pertama sekolahnya.

Hari 1
Jerome aku temani seharian dan tak beranjak sesenti pun dariku. Oh nooo...semoga ini tak berlangsung lama. Kegiatannya: cuci tangan, menyanyi (nama-nama hari), membaca buku, bermain di playground, makan siang dan tidur siang. Jerome hanya menghabiskan sepotong roti jatah makan siangnya, padahal selain itu juga disediakan chicken leg, nenas potong dan jagung pipilan plus susu. Jelas kelihatan yummy, tapi Jerome tak tertarik. Huh...sayang deh...

Ketika bermain di playground, Jerome berani sendiri tanpa menggandeng tanganku, tapi dia tetap mengawasiku dan memastikan aku masih ada disitu....

Jam tidur siang, semua anak berbaring dengan patuh di ranjang masing-masing (hmmm...sebetulnya bukan ranjang tapi semacam trampolin) dan perlahan-lahan tertidur. Ms.Debby menjaga anak-anak yang tidur siang dan Ms.Debby dengan tegas menyuruh anak untuk diam kalau ada yang berisik, dan tak boleh ada anak yang tak berbaring. Ajaib, akhirnya semua anak tertidur pulas!
Setelah Jerome tertidur, aku pun pulang ke apartemen karena belum makan siang. Aku putuskan untuk meninggalkan Jerome karena akan menjemputnya jam 3 setelah bangun. Aku dan papap menunggu di luar gedung dari jam 2.30pm, sambil berjaga-jaga kalau-kalau mendengar teriakan Jerome. Ternyata tak ada teriakan atau tangisan. Kamipun masuk dan menjemput Jerome, dan Jerome sedang asyik bermain bersama teman-teman lain! Wah ternyata dia tidak menangis meski terbangun tanpa mendapati kami di sekitarnya....

Beberapa anak masih ditemani orangtuanya seharian, seperti Clara (dari Brazil, dengan Mamanya aku langsung akrab karena bahasa inggrisnya sudah bagus banget, lumayan buat latihan menambah kosa kata).
Guru yang mengajar full-day class ada 2, Ms.Bryan dan Ms.Debby ditemani seorang asisten, Ms.Lee.

Hari 2
Kebetulan aku ada kuliah jam 10.30 sehingga tak bisa mengantar Jerome ke sekolah. Papap pun bertugas mengantar dan menemani Jerome. Kalau aku serba tak tega, maka Papap cenderung lebih tegas. Papap tak mau digandeng Jerome terus-terusan. Papap mengajarkan Jerome cuci tangan sendiri, main sendiri, kalau ada permainan yang dia ingin tau bagaimana cara memainkannya, Papap menyuruh Jerome untuk bertanya pada Ms. Debby dan Jerome pun melakukannya!
Mulai ada banyak kemajuan. Jerome tak lagi menggelayut terus ke Papap tapi mulai berani bertanya pada gurunya dan bermain bersama teman-temannya. Dia juga menghabiskan makan siangnya! Mungkin karena melihat teman-temannya makan dengan lahap, Jerome jadi ikut lahap...good boy!

Malamnya, aku harus menghadiri pertemuan orangtua, membahas segala hal mengenai preschool ini dan orangtua boleh bertanya mengenai apapun. Dari hasil pertemuan itu, guru menginformasikan hal-hal berikut:
-Setiap anak akan mendapatkan peer bulanan dan anak yang harus mengerjakan, bukan orangtuanya.
-Setiap orangtua juga harus menyiapkan 2 pasang pakaian ganti di keranjang masing-masing anak, sepasang baju lengan pendek dan celana pendek untuk cuaca panas dan sepasang baju lengan panjang dan celana panjang untuk jaga-jaga kalau cuaca tiba-tiba dingin. Selain itu juga disiapkan pakaian dalam dan kaus kaki.
-Orangtua juga dihimbau untuk menyiapkan selimut dan bantal untuk dipakai anak ketika tidur siang.
-Orangtua juga diwajibkan menyediakan camilan ringan untuk semua anak tapi hanya sekali sebulan.
-Kami diberi jadwal kegiatan anak-anak selama 1 semester, diketik di kertas kecil untuk ditempel di kulkas.
-Kegiatan preschool benar-benar disesuaikan dengan jadwal kampus. Apabila kampus tutup, misalnya hari libur, maka preschool juga tutup. Ketika cuaca sangat buruk, misalnya ada badai salju, maka kampus dan preschool juga tutup.

Selesai pertemuan, aku mendekati Ms. Sarah, salah satu pengurus, menanyakan hal-hal yang mengkhawatirkanku. Kupikir lebih baik bertanya daripada dipendam dalam hati.

Aku: "Ms. Sarah....I worry about my son, Jerome. He went to a daycare before, and the babysitter said that Jerome never talked to her, even when he wanted to go pee or poop.....I heard from my friend that in this preschool, a child should be toilet-trained and I worry that you will kick him off if he failed...."

Ms.Sarah: "Oh...don't worry about it, mommy...we will teach him how to do that....that's what we do here...."

wah....lega rasanya....jadi informasi yang mengatakan kalau anak akan dikeluarkan jika belum toilet trained itu ternyata tidak 100% benar....

Hari 3
Aku kuliah jam 5 sore lagi, jadi kali ini aku yang mengantar Jerome ke sekolah. Sampai di sekolah, Ms.Debby cerita,"yesterday Jerome was really nice....he smiled and joined the activity...he didn't cry at all"....oh senangnya....
Baru 5 menit aku menemani Jerome, Ms.Debby bilang, "Mommy....you should go home now...Jerome will be fine..." dan Ms. Debby juga bilang ke Jerome, "Jerome....mommy should go home now....ok?"
Awalnya aku ragu, tapi kuputuskan untuk patuh dan tegas, jadi akupun melepaskan tangan Jerome dan segera berlalu dari ruangan itu, tapi aku menunggu di luar sambil mendengarkan dengan seksama.
Saat itu, Clara si gadis kecil brazil sedang menjerit-jerit dan menangis keras karna ditinggal mamanya. Mamanya juga memutuskan untuk meninggalkan Clara di preschool tanpa ditemani. Terhalang oleh jeritan Clara, aku tak mampu mendengar apakah Jerome pun menangis atau tidak. Sesaat kudengar Jerome menangis, tapi tak lama. Tiba-tiba Ms.Debby berjalan ke arah toilet dengan menggandeng Jerome! Aku yang sedang berada di dekat toilet itu segera melarikan diri keluar, supaya tak terlihat Jerome. Wah ternyata Jerome sudah tidak menangis!
Maka akupun segera pulang dan menceritakan hal itu ke Papap.

Sorenya, Papap menjemput Jerome ke preschool dan bercerita kalau Jerome ternyata pup di sekolah tapi gak bilang ke Miss-nya. Jadi Jerome pup di diaper (sengaja aku masih memakaikan diaper selama Jerome di preschool, untuk menghindari kecelakaan sperti ini). Wah aku langsung sedih dan uring-uringan. Kekhawatiranku muncul lagi, sampai kapan mereka toleran terhadap keadaan itu ya...
Sepulang dari kampus, aku berpesan pada Jerome berulang-ulang, supaya kalau dia ingin pup harus bilang ke Miss-nya. Semoga Jerome mengerti....

Hari 4
Papap mengantar Jerome ke preschool dan segera meninggalkannya. Jerome tidak merengek2 atau memberontak loh...

Hari ini jadwal kami menyiapkan surat keterangan kesehatan Jerome, sayangnya kantor tempat mengurus surat itu yang ada di Orchard Down tutup, maka kami ke preschool dan menyampaikan hal itu ke gurunya. Saat itu ada Ms.Debby dan Ms.Debby bilang, "Please....don't let Jerome see you..."
Akupun bilang ke Ms.Debby supaya jangan khawatir, kami sengaja menyembunyikan diri dari pandangan Jerome. Kami lihat Jerome sedang asyik bermain di playground dan tidak menangis!

Sorenya, setelah dijemput, Ms.Lee bercerita kalau sore itu Jerome mendekati Ms.Lee dan bilang, "Ms.Lee....poop...Ms.Lee...." oh ternyata Jerome mengikuti saranku....Dia sudah berani bilang ke Miss-nya kalau ingin pup! ah senangnya....
Papap juga bercerita, ketika dijemput, Jerome sedang asyik bermain komputer, salah satu sarana yang memang disediakan preschool itu. Jerome tak terlihat rewel, malah tenang dan kelihatan sudah senang di preschool itu...wah tak disangka, cepat sekali adaptasinya....waktu pertama kali masuk daycare, perlu seminggu meninggalkan Jerome tanpa diiringi jerit tangis. Ternyata di preschool, hanya 3 hari.

Hari 5
Kami mengantar Jerome ke preschool dan dia terlihat santai dan malah sangat antusias! wah....dia benar-benar sudah beradaptasi dengan sekolahnya....senangnya hatiku....
Jadi apa yang aku khawatirkan sebelumnya, jelas tidak terbukti.
Jerome tidak menangis meski kami tak ada di sampingnya. Dia juga sudah berani berkomunikasi dengan gurunya dan berani bicara langsung ke Miss-nya kalau ingin pup. Untuk pis dia sudah bisa sendiri.

Senang hatiku karena Jerome bisa betah di sekolah barunya. Perkembangannya juga sudah terlihat, antara lain dia sudah bisa bersosialisasi, tidak hanya bermain sendiri seperti sebelumnya.
Jerome juga tidak susah tidur siang sekarang. Selain itu, tidur malam juga cepat, jam 10 sudah tidur, mungkin karna kegiatan di preschool banyak jadi dia bisa tidur pulas kalau malam karena sudah capek.
Keputusan memasukkannya ke preschool memang tepat.

No comments:

Post a Comment